Reo,lenteranews.info -
Ribuan umat Kristiani di wilayah hukum Polsek Reo, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, memadati sembilan gereja untuk mengikuti Misa Perayaan Paskah 2025 pada Minggu pagi (20/4/2025). Dengan tema “Damai Sejahtera Kristus di Tengah Keluarga,” perayaan berlangsung khidmat dan penuh sukacita sejak pukul 07.00 WITA.
Gereja Paroki St. Maria Ratu Rosari Reo menjadi pusat perayaan terbesar dengan kehadiran sekitar 1.500 jemaat yang dipimpin oleh RD. Mansueutus Hariman. Semangat kebersamaan juga terasa di berbagai stasi dan gereja lainnya, seperti Stasi Wangkung (dipimpin Pater Otto Gusti Madung, SVD, dengan sekitar 600 umat), Stasi Nggorang dan Wae Belang (dipimpin RD. Yoris Dampu, masing-masing dihadiri sekitar 600 dan 500 umat), Paroki Kajong (sekitar 800 umat, Romo Barnadus Palus, Pr.), Paroki Loce (sekitar 450 umat), serta Gereja Protestan GMIT Efata Reo dan Gereja Pantekosta Reo Elsaddai. Secara keseluruhan, lebih dari 4.700 umat Kristiani mengikuti perayaan kebangkitan Kristus ini.
Untuk menjamin kelancaran dan keamanan ibadah, Polsek Reo menerjunkan 11 personel di bawah komando Kapolsek Reo, Ipda Joko Sugiarto, S.A.P., M.H., yang juga mendapat dukungan dari Koramil 1612-03/Reo, Dinas Perhubungan (Dishub), Tim Sibat dari Kelurahan Reo dan Kelurahan Baru, serta PLN Reo. Sinergi antara aparat keamanan dan berbagai elemen masyarakat ini merupakan bagian dari Operasi Semana Santa Turangga 2025 yang bertujuan menciptakan suasana aman dan damai selama perayaan hari besar keagamaan. Kapolsek Reo menegaskan bahwa seluruh petugas diarahkan untuk bertindak humanis dan profesional selama pengamanan berlangsung.
Misa Paskah di seluruh wilayah hukum Polsek Reo berakhir pada pukul 10.30 WITA dalam situasi yang aman dan kondusif. Kerukunan antar umat beragama serta kesigapan aparat keamanan menjadi kunci suksesnya perayaan ini.
Dalam khotbahnya di Paroki Kajong, Romo Barnadus Palus, Pr., menyampaikan pesan Paskah sebagai“terang bagi keluarga dan masyarakat,” dengan harapan damai Kristus senantiasa hadir di tengah-tengah umat. Perayaan Paskah tahun ini tidak hanya menjadi momen sakral bagi umat Kristiani, tetapi juga mempererat tali persaudaraan dan toleransi di antara seluruh warga Reo.
Perayaan Paskah 2025 di Reo menjadi bukti nyata kebersamaan dan kedamaian yang terjalin erat di tengah masyarakat, didukung penuh oleh aparat keamanan dan berbagai elemen masyarakat yang menjaga ketertiban dan kenyamanan selama rangkaian ibadah berlangsung.
(Petrus Bota)