• Jelajahi

    Copyright © Lentera News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    PDAM Indramayu Jelaskan Gangguan Layanan Air, Janjikan Perbaikan Menyeluruh

    Selasa, 15 April 2025, April 15, 2025 WIB Last Updated 2025-04-15T08:11:04Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

    Indramayu,lenteranews.info -

    Dalam konferensi pers yang digelar di Pendopo Kabupaten Indramayu, Direktur Teknik PDAM Tirta Dharma Ayu, Jojo Sutarjo, S.T., memberikan penjelasan menyeluruh terkait gangguan distribusi air yang terjadi di sejumlah wilayah, khususnya Juntinyuat dan Kedokan.


    Jojo menyampaikan terima kasih atas waktu dan perhatian Bupati Indramayu, serta menjawab pertanyaan dari media dan masyarakat mengenai mengapa gangguan tersebut tidak diantisipasi.


    “Sebetulnya sudah kami antisipasi. Proses optimalisasi telah dilakukan seiring dengan masuknya air curah dari Kuningan ke wilayah Kedokan dan Juntinyuat,” ungkap Jojo.


    Ia menjelaskan bahwa tekanan air yang masuk mencapai 2,4 bar dan secara perhitungan sudah cukup untuk mendorong dan mencuci pipa distribusi. Namun, yang tidak diperhitungkan adalah kondisi pipa lama warisan infrastruktur sebelumnya yang ternyata rapuh karena minimnya perawatan di masa lalu.


    “Pipa-pipa ini sudah berumur. Bukan hanya soal usia, tapi pemeliharaan sebelumnya yang tidak maksimal. Ketika tekanan tinggi kami dorong untuk proses flushing, justru terjadi kebocoran hingga lebih dari 10 titik, terutama di jalur Juntinyuat,” ujarnya.


    Flushing atau pencucian pipa sebenarnya adalah proses yang lumrah dilakukan di semua PDAM di Indonesia. Namun, karena keterbatasan produksi air, proses ini tidak berjalan maksimal, sehingga sebagian kotoran tetap masuk ke segmen pelanggan.


    “Atas nama PDAM Tirta Dharma Ayu, saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Ini bukan kesengajaan, dan kami akan terus berupaya memperbaiki layanan,” tambah Jojo.

    Ia juga menyampaikan bahwa kendala pasokan air disebabkan oleh pekerjaan dari BBWS di pintu air yang menyebabkan terhambatnya aliran. Terjadi penumpukan sedimen sepanjang 100 meter yang memerlukan alat berat khusus. Sayangnya, alat berat yang disiapkan mengalami kerusakan, sehingga dibutuhkan waktu dua hari untuk mendatangkan alat baru jenis amfibi.


    Sementara itu, kapasitas pengolahan air yang sebelumnya hanya 43 liter per detik, kini telah meningkat menjadi 115 liter per detik setelah penambahan pompa. Wilayah barat, yang sempat mengalami kekosongan pasokan, akan menjadi prioritas pengaliran dalam waktu dekat.


    “Untuk wilayah barat, kami mohon maaf karena tidak dapat memberikan kompensasi, sebab memang tidak ada air yang didistribusikan. Kami hanya menghitung pemakaian aktual,” jelasnya.


    Penanganan tengah dilakukan secara bertahap. Jojo menutup penjelasannya dengan optimisme, bahwa dengan berjalannya kembali suplai air curah dari Kuningan dan peningkatan kapasitas produksi, layanan air bersih akan kembali normal, bahkan lebih baik dari sebelumnya. Pungkas 




    (Naskah)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Politik

    +