Reo,lenteranews.info -
Aksi pencurian kembali menyasar rumah ibadah. Gereja Ephata Reo, yang terletak di Kelurahan Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, menjadi korban pembobolan pada malam hari antara Selasa (8/4/2025) dan Rabu (9/4/2025).
Satu unit alat audio jenis mixing amplifier dilaporkan hilang dari lokasi kejadian. Peristiwa tersebut baru diketahui pada Kamis malam (10/4/2025), saat sejumlah jemaat hendak melakukan kegiatan latihan di dalam gereja.
"Kami baru menyadarinya pada Kamis malam, saat hendak masuk ke gereja dan mendapati jendela dalam kondisi rusak serta alat mixer sudah tidak ada,” ungkap salah satu anggota jemaat kepada media ini. Sumber tersebut memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Dugaan kuat mengarah pada aksi pencurian yang dilakukan secara terencana. Pelaku diduga masuk melalui jendela gereja yang ditemukan dalam kondisi rusak. Terdapat tanda-tanda bekas congkelan dan pengait jendela yang terbuka, memperkuat dugaan bahwa pelaku telah merencanakan aksinya dengan matang. Kondisi di sekitar lokasi kejadian saat itu juga dalam keadaan sepi, sehingga memudahkan pelaku untuk menjalankan aksinya tanpa terdeteksi.
Pihak gereja langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Reo pada hari yang sama. Kapolsek Reo bersama sejumlah personel kepolisian telah mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada informasi lebih lanjut mengenai pelaku maupun keberadaan barang yang hilang.
"Kami berharap pihak kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini, dan masyarakat Reo semakin waspada terhadap ancaman kriminalitas di lingkungan sekitar,” lanjut jemaat tersebut yang menjadi sumber utama berita ini.
Media ini telah berupaya menghubungi pihak kepolisian guna memperoleh keterangan tambahan terkait penanganan kasus tersebut, namun belum mendapat tanggapan resmi. Kejadian ini menambah deretan kasus pencurian di wilayah Kecamatan Reok.
Masyarakat diimbau untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama di tempat-tempat umum dan rumah ibadah yang kerap menjadi sasaran tindak kejahatan. Harapan besar disampaikan agar kasus ini segera terungkap dan menjadi peringatan bersama untuk meningkatkan sistem keamanan lingkungan.
(Petrus Bota)