Jungutbatu, 26 Maret 2025 – Dalam rangka menyambut Hari Suci Nyepi, STT Banjar Kelod Desa Jungutbatu membuat Ogoh-ogoh dengan tema "Paksa Bhairawa", yang terinspirasi dari kisah Beghawan Barang, seorang pendeta pengelana beraliran Siwa. Ogoh-ogoh ini bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga sarana merenungkan arti kehidupan dan kesucian jiwa. Dengan melibatkan pemuda-pemudi setempat, komunitas ini menunjukkan semangat kolaboratif dalam menghidupkan kembali cerita yang sarat akan nilai sosial dan spiritual.
Kisah Beghawan Barang yang terjebak dalam dilemma antara ajaran spiritual dan realitas kemanusiaan, menggambarkan perjuangan mempertahankan nilai-nilai dalam situasi yang tidak menguntungkan. Dalam ritual tersebut, Beghawan Barang berupaya menyucikan arwah-arwah terabaikan dengan mengorbankan diri. Simbolik dari Ogoh-ogoh yang diarak merupakan manifestasi dari kekuatan dan pengorbanan, membawa pesan mendalam terhadap masyarakat tentang pentingnya empati dan pengertian terhadap sesama.
Dengan pesona tradisi yang kental, Ogoh-ogoh ini menjadi ajang refleksi bagi masyarakat mengenai penilaian diri dan orang lain. Dalam suasana damai, seluruh warga Banjar Kelod sepakat untuk tidak hanya menilai dari fisik, melainkan juga menggali kedalaman hati dan karakter, selaras dengan filosofi "gajah di pelupuk mata tidak nampak" yang kerap mengingati kita akan pentingnya introspeksi. Di akhir acara, semarak perayaan diharapkan tidak hanya sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi, tetapi juga sebagai langkah menuju kesadaran spiritual yang lebih dalam bagi setiap individunya. (Red Witanto)