Jungut Batu,lenteranews.info -
Pada tanggal 27 Maret 2025, ribuan warga Lembongan memadati pantai untuk mengikuti upacara Melasti, sebuah ritual penting dalam kalender keagamaan masyarakat Hindu.
Menurut Komang Erawan, Bendesa Adat Lembongan, upacara ini tidak hanya sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan YME, tetapi juga sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi antarwarga.
"Melasti adalah momen sakral, dan kami ingin menjaga lingkungan di sekitar tempat suci kami," ungkap Erawan.
Dalam penyelenggaraan upacara ini, Perbekel Lembongan, menyampaikan arahan penting kepada seluruh peserta.
Ia menekankan penggunaan bahan ramah lingkungan dalam setiap aspek prosesi. "Kami mengimbau agar tidak ada plastik dalam upacara ini.
Sebagai gantinya, gunakanlah tas yang terbuat dari kain atau kertas," kata beliau dengan penuh semangat.
Hal ini merupakan langkah konkrit komunitas untuk menjaga kelestarian alam sekaligus menghormati tradisi leluhur.
Kesadaran akan dampak negatif penggunaan plastik mencuat di tengah-tengah masyarakat Lembongan.
Dalam setiap kegiatan adat dan agama, pesan untuk memilih alternatif ramah lingkungan semakin menguat.
"Kami ingin generasi mendatang mewarisi lingkungan yang bersih dan sehat," imbuh Erawan.
Upacara Melasti kali ini bukan hanya sekadar ritual spiritual, tetapi juga sebuah aksi kolektif demi masa depan Bali yang lebih berkelanjutan.
(Red Witanto)