Jakarta,lenteranews.info -
Gubernur Jakarta Pramono Anung akan melaksanakan Sholat Idul Fitri di Masjid Fatahillah, Balai Kota, Jakarta. Selanjutnya dia akan menggelar open house saat momentum hari raya Lebaran 1446 Hijriah.
Menurut dia, open house akan mengikuti jadwal dari Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara Jakarta.
"Memang saya akan ada open house, kalau Bapak Presiden juga menyelenggarakan open house," kata Pramono di Kompleks Balai Kota, Selasa (25/3/2025).
Pramono mengaku jadwal open house di Balai Kota Jakarta sengaja dibuat selaras agar tidak ada bentrok waktu dengan Istana Kepresidenan. Menurut dia, kalau Istana menggelar pukul 10.00 WIB maka Balai Kota akan mengikuti setelahnya, sekira pukul 13.00 WIB.
"Karena ini apapun yang namanya pemerintah Jakarta dengan pemerintah pusat itu sami'na wa atho'na, kalau memang pemerintah pusat open house, kami akan open house dan waktunya pada hari pertama lebaran, kalau Istana jam 10 tentunya kami setelah itu di jam 1," jelas Pramono.
Senada dengan itu, Ketua DPRD Jakarta Khoirudin mengatakan pihaknya juga akan menyelenggarakan open house. Dia menyatakan, open house adalah salah satu cara bersilaturahmi antara warga dengan para wakilnya yang duduk di legislatif.
"Open house menjadi sarana silaturahmi, tentunya kami membuka diri," tutur Khoirudin.
Khoirudin memastikan, DPRD Jakarta akan menyiapkan tema betawi untuk menu makanan saat open house. Satu sajian yang pasti ada nantinya adalah kerak telor.
"Masakan khas betawi menjadi menu utama, kemudian kerak telor, nasi uduk, dan soto betawi," tandas dia.
Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Syawal 1446 H pada 29 Maret 2025
"Data-data astronomi ini kemudian kita verifikasi melalui mekanisme rukyat," tegas Abu.
Dijeskan Abu, setidaknya ada dua dimensi dari proses pelaksanaan Rukyatul Hilal. Pertama, dimensi ta'abbudi.
"Rukyat sejalan sunnah Nabi yang sudah dilakukan sejak dulu untuk melakukan rukyat saat akan mengawali atau mengakhiri puasa," ujarnya.
"Sunnah ini dipertegas oleh Fatwa MUI bahwa penetapan awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah berdasarkan metode hisab dan rukyat. Ini juga bagian dari Syiar Islam. Ini penting," imbuh dia.
Sumber : liputan6