• Jelajahi

    Copyright © Lentera News
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Iklan

    Halaman

    Curhat Siti Marbiah, Besarkan Anak Angkat, Setelah Dewasa Diusir dari Rumah

    Senin, 06 November 2023, November 06, 2023 WIB Last Updated 2023-11-06T02:29:05Z
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini

     


    Tombakberita

    Pilunya hidup Siti Marbiah, besarkan anak angkat, setelah dewasa malah kena usir dari rumah.

    Siti Marbiah memang tak habis pikir. Budinya membesarkan anak angkat malah berbalas menyakitkan.

    Siti Marbiah (73) warga Banyuasin, Kabupaten Sumsel bernasib pilu setelah diusir dari rumahnya sendiri oleh anak angkat.

    Siti Marbiah, mengeluarkan isi hatinya terkait sang anak angkat yang tega mengusirnya dari rumahnya sendiri.

    Kini nasibnya harus luntang lantung selama delapan bulan karena hal tersebut.

    Nenek Siti Marbiah mengungkapkan, dirinya sudah menganggap AY seperti anak kandungnya sendiri.

    Sehingga, ia tidak pernah terpikir untuk berlaku jahat ataupun tidak ada kepada AY.

    Kenal dengan orangtuanya, karena dulu tidak terurus saya kasihan dan sayang sama dia.

    Jadi, saya berinisiatif untuk mengurusnya sampai besar seperti sekarang," curhatnya, Minggu (5/11/2023).

    Nenek Siti Marbiah berharap, dengan dirinya mengasuh dan membesarkan AY bisa menjadi teman dimasa tuanya.

    Namun, hal tersebut ternyata sangat salah.

    Harapannya bisa mendapatkan teman dan ada yang mengurus saat masa tua, pudar setelah diperlakukan AY seperti ini.

    Ia tidak habis pikir, kenapa bisa hal itu dilakukan AY terhadap dirinya.

    Padahal, selama ini dirinyalah yang mengurus dan menyekolahkannya hingga seperti sekarang ini.

    "Kedua orangtuanya pisah, jadi tidak ada yang mengurus. Karena sayang dan kasihan saat itu, ketimbang tidak ada yang mengurus saya mengurusnya.

    Ternyata, balasannya seperti ini," ungkap Siti Marbiah lirih.

    Terlebih, ia banting tulang untuk dapat menyekolahkan AY hingga dibangku kuliah. Namun, ternyata balasan yang diterima tidak sesuai apa yang diharapkan.

    Terlebih, nasihat yang diberikan malah tidak diterima dan berujung dirinya diusir AY dari rumahnya sendiri.

    Siti Marbiah (73) warga Banyuasin, Kabupaten Sumsel bernasib pilu setelah diusir dari rumahnya sendiri oleh anak angkat.

    Siti Marbiah harus lontang lantung menumpang hidup di rumah tetangga dan kerabat, setelah diusir anak angkat yang telah dibesarkannya dari usia 2 tahun.

    Hal ini bermula setelah Siti Marbiah menghibakan rumahnya kepada anak angkat, AY.

    Siti Marbiah melakukan hal itu lantaran ingin diurusi keperluan hidup seperti makan, minum dan sakit sampai meninggal nantinya oleh sang anak angkat.

    Diketahui, Siti Marbiah tidak memiliki anak sehingga ia mengangkat AY menjadi anak angkat saat berumur 2 tahun saat itu.

    Kuasa Hukum Siti Marbiah mengatakan, Siti bahkan merawat hingga menyekolahkan anak angkatnya itu sampai bekerja.

    Seperti normalnya, walaupun anak angkat tetapi tetap diperlakukan seperti anak sendiri. Disekolahkan sampai dikuliahkan dan sekarang sudah bekerja," katanya, Minggu (5/11/2023).

    Seiring berjalannya waktu, lanjut Jallas kliennya Siti Marbiah ada rumah dan warisan bersama keluarga besar.

    Akan tetapi, karena bujukan dari si anak angkat agar rumah dan tanah itu dijual tanpa sepengetahuan keluarga besar Siti Marbiah.

    Dari penjualan rumah dan tanah itu, uang senilai Rp 200 juta diberikan kepada anak angkatnya AY.

    Sisa dari penjualan tersebut dibelikan rumah dan tanah yang saat ini diperebutkan AY.

    Saat membeli dan membuat sertifikat, si anak angkat ini membujuk agar klien kami ini membuat sertifikat atas nama si anak angkat ini. Nanti, akan dibuatkan surat hibah untuk klien kami ini agar bisa menempati rumah tersebut," jelas Jallas.

    Salah satunya, AY tidak terima dinasihati Siti Marbiah ketika akan menikah kembali untuk keempat kalinya.

    Dari sinilah, Siti Marbiah diusir dari rumahnya sendiri dan selama delapan bulan hari hidup menumpang kesana kemari.

    Untuk menyelesaikan masalah ini, Jumat (3/11/2023) dilakukan mediasi antara dua belah pihak dan disaksikan keluarga besar Siti Marbiah serta unsur pemerintahan dan kepolisian.

    Namun, mediasi yang dilakukan tidak menemui titik terang. Karena, dari AY enggan memberikan sertifikat rumah kepada Siti Marbiah.

    Bila nanti tetap tidak menemui titik terang atas masalah yang klien kami hadapi, kami berinisiatif untuk menempuh jalur hukum baik itu pidana maupun perdata," pungkasnya.

    Kini, Siti menyesali kebaikannya dibalas buruk oleh anak angkatnya.

    Aku tu mintak luroi dengan die tu make nye ku hibah ken same dia (Aku Minta Urusi Hidup sama AY, makanya aku hibahkan ke dia),"

    Tapi kenyataanya AY tidak mengurusi aku, malahan saya diusir dari rumah, rumah digembok, pintu pagar digembok, aku tidak di urusinya," sesal Siti.

    Jangankan untuk dikasih sayangi malahan saya seperti dibuat pembantu selama ini, aku tak tahan lagi aku ngomong dengan dulur anak buah ku," sambungnya.

    Ia menambahkan, saat ini dirinya tingal di rumah saudarnya dan akan membatalkan surat hibah dan sertifikat yang dihibahkan dengan AY.

    Sekarang saya tingal di rumah dulur ku Aku akan membatalkan surat hibah dan sertipikat yang aku hibahkan dengan die permahsalahan ini saya serahkan dengan kuasa hukum saya. Ujar Siti Marbiah

    Sementara, Rozi pihak kelurahan menyampaikan bahwa permasalahan ini sering terjadi dan kami juga sering memfasilitasi untuk mediasi di kelurahan tapi hasilnya tetap sama tidak menemukan titik tempuh

    Harapannya dari selaku pemerintah setempat dapat segera menyelesaikan masalah ini dan juga menempuh dengan jalur kekeluargaan.

    Sedangkan, permasalahan ini dirinya serahkan dengan kuasa hukum kedepannya.

    Ternyata, AY yang mengusir ibu angkatnya dari rumah padahal rumah tersebut merupakan milik ibu angkatnya Siti Marbiah sempat dinasehati pimpinan ditempat kerja.

    Setelah Siti Marbiah pernah menemui pimpinan tempat AY bekerja.

    Kala itu Siti Marbiah sampai memohon kepada pimpinan tempat AY bekerja agar mau memberikan nasihat kepada AY.

    Sudah saya pertemukan antara AY ini dengan ibu angkatnya tersebut. Sepertinya tidak mau berdamai dan tetap kekeh dengan keinginan dia

    saya walaupun pimpinan tidak bisa ikut campur urusan pribadi bawahan," kata pimpinan tempat AY bekerja yang enggan disebutkan namanya, Minggu (5/11/2023).

    Selain itu, AY juga beberapa kali dinasehati. Akan tetapi, nasihat yang diberikan tetap saja membuat AY sama sekali tidak bergeming.

    Sehingga, pimpinan tempat AY bekerja juga tidak dapat berbuat banyak. Ia merasa sudah berusaha memberikan nasihat kepada AY.

    "Tetap tidak mau terima, jadi saya sarankan saja kepada si ibu untuk mengambil langkah lain. Karena, saya juga sudah berupaya untuk memberikan nasihat, namun tetap tidak diterima," pungkasnya.

    Sosok Ay ternyata seorang tenaga honorer kesehatan.

    Fakta tersebut diungkapkan oleh pimpinan dimana AY bekerja.

    Menurut pimpinan ditempat AY bekerja saat ini, status AY merupakan tenaga kesehatan yang masih honorer di Kabupaten Banyuasin. 

     "Sekarang masih honor dan sedang mengikuti seleksi PPPK. Dari laporan, baru lulus tahapan administrasi," kata pimpinan tempat AY bekerja, Minggu (5/11/2023).

    Kejadian ini, menurut pimpinan AY sangat disayangkan. Meski itu urusan pribadi, tetapi seharusnya AY tidak bersikap seperti itu.

    Selain itu, walaupun ibunya bukan merupakan ibu kandung AY, namun harusnya AY dapat bersikap tidak manusiawi.

    Karena, selama ini harus ibunya sekaranglah yang membesarkan AY bisa sampai bekerja.

    "Tidak bisa ikut campurlah, karena itu urusan pribadi. Kami sudah berusaha untuk menasihati, tetapi tetap pada pendiriannya," katanya. 

    Sumber: Tribunmedan.Com


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Politik

    +